Pages

Selasa, 12 Juni 2012

Not a Cinderella Story


“May boleh saya sayang kamu?” kalimat Rio hampir membuat saya menyemburkan air yang baru saja masuk ke dalam mulut saya. Mendadak saya lupa bagaimana cara manusia mengeluarkan kata-kata, hanya mengangkat kedua alis dengan tatapan  Sumpeh Loooo… sedetik kemudian tangan Rio sudah menggenggam jari-jari saya. Kejadian yang berlangsung beberapa menit itu seperti padang pasir yang sunyi, tak bertepi dan tak berpenghuni. Tetap jadi misteri karena Rio tidak melanjutkan kata-katanya dan sayapun diam tak ingin penjelasan.

Rio, siapa yang tidak mengenalnya. Cowok populer dari jaman SMP, SMU sampai  di kuliahan, dimanapun dia berada selalu menjadi idola. Bukan hanya muka dan fisiknya yang memang di atas rata-rata, gayanya pun enak buat dipandang lama-lama.  Apalagi kelebihannya di bidang otomotif. Cewek mana yang enggak tertarik sama Rio.

Saya tau sosok Rio sejak bangku SMP. Cuma sekedar tau bukan mengenal, karena siapa saya? Bukan termasuk cewek-cewek popular yang Rio mesti kenal sama saya. Tapi dengan catatan ya, saya enggak semenyedihkan Drew Barymore jaman highscool di Never Been Kissed.  ehm, saya masih gonta-ganti temen ngedate jaman Bangku SMP sampai SMU. 

Kebetulan waktu  kuliah saya dan Rio satu kelas yang membuat mau tidak mau kita bertegur sapa dan mengenal lebih jauh. Di kampus, Rio tidak menunjukkan perhatian yang berlebih  kepada saya. hanya ngobrol dan bercanda rame-rame teman-teman seangkatan. Tetapi di luar, dia begitu perhatian kepada saya. kita sering pergi  nonton, makan, atau sekedar jalan-jalan keliling kota berdua. 

Nyaris Rio mencium bibir saya suatu malam. Entah kenapa saya ragu melakukannya, secepat kilat saya menghindar. Sampai saat ini saya sesali tindakan bodoh saya malam itu . may..may…rejeki kok ditolak

Pernah weekend  kita pergi nonton ke XXI, dengan pakaian ala kadarnya saya yakin banyak yang sirik dan ngebatin itu laki ganteng amat, kenapa seleranya sama cewek yang enggak kenal salon sih.

Iya, saya mengakui hari itu saya dekil sekali. Toh bukan jalan sama pacar ini. Sedih ya, jalan sama cowok ganteng, penuh perhatian, tapi menggantung. Sampai akhirnya kita berpapasan sama sosok cewek jelmaan barby yang terawat dari ujung rambut sampai ujung kakinya. Bisa ditebak kan siapa cewek ini? dia adalah mantan pacar Rio. Entahlah apa yang ada di pikiran cewek itu, melihat mantan pacarnya jalan dengan cewek jelmaan….putri Fiona sebelum sembuh dari kutukan. 

Status kami sangat tidak jelas. Pacar? Kami tidak pernah mesra-mesraan saperti layaknya orang pacaran. Sahabat? Saya dan Rio tidak berbagi suka dan duka, tidak pernah ada curhat-curhatan yang serius diantara kami.  Teman? Terlalu special hubungan ini jika dibilang hanya teman. Atau mungkin TTM? Teman Tapi Misteri?

Waktu terus berlalu, dunia butuh kepastian begitupun diri saya. 

Rio lelaki yang baik, sampai saya mengirimkan padanya undangan pernikahan pun dia berjanji akan datang ke pesta pernikahan saya dan calon suami. Begitupun saat saya dan suami mengalami musibah, dia datang menguatkan kami. Dan dia masih sendiri.

“mammmmiiiii………………” seketika lamunanku tentang Rio, seseorang di masa laluku buyar. Aku menoleh ke sumber suara, rupanya jagoan kecilku sudah keluar dari kelasnya. “mi, aku mau makan baso,boleh ya?” “boleh sayang” jawabku seraya melajukan kendaraan menjauh dari sekolah jagoan kecilku.

5 komentar:

  1. Uhuuuyy ... Kenangan masa lalu

    BalasHapus
  2. wah..wah..wah..ini cerita ttg siapa nih? :D

    BalasHapus
  3. @mba de & mba alisa
    itu aku pastinya yang jadi cewek jelmaan barby*disambit kaca*

    BalasHapus
  4. ini kisah nyatamu ?? penasaran hihihi..

    BalasHapus
  5. @mba tika
    hahahaha,,kesamaan tokoh dan kejadian adalah bukan kesengajaan mba#ngeles

    BalasHapus