“May boleh saya sayang kamu?”
kalimat Rio hampir membuat saya menyemburkan air yang baru saja masuk ke dalam
mulut saya. Mendadak saya lupa bagaimana cara manusia mengeluarkan kata-kata,
hanya mengangkat kedua alis dengan tatapan
Sumpeh Loooo… sedetik kemudian
tangan Rio sudah menggenggam jari-jari saya. Kejadian yang berlangsung beberapa
menit itu seperti padang pasir yang sunyi, tak bertepi dan tak berpenghuni. Tetap
jadi misteri karena Rio tidak melanjutkan kata-katanya dan sayapun diam tak
ingin penjelasan.
Rio, siapa yang tidak
mengenalnya. Cowok populer dari jaman SMP, SMU sampai di kuliahan, dimanapun dia berada selalu
menjadi idola. Bukan hanya muka dan fisiknya yang memang di atas rata-rata,
gayanya pun enak buat dipandang lama-lama. Apalagi kelebihannya di bidang otomotif. Cewek
mana yang enggak tertarik sama Rio.
Saya tau sosok Rio sejak bangku
SMP. Cuma sekedar tau bukan mengenal, karena siapa saya? Bukan termasuk
cewek-cewek popular yang Rio mesti kenal sama saya. Tapi dengan catatan ya, saya
enggak semenyedihkan Drew Barymore jaman highscool di Never Been Kissed. ehm, saya masih gonta-ganti temen ngedate jaman
Bangku SMP sampai SMU.
Kebetulan waktu kuliah saya dan Rio satu kelas yang membuat
mau tidak mau kita bertegur sapa dan mengenal lebih jauh. Di kampus, Rio tidak
menunjukkan perhatian yang berlebih
kepada saya. hanya ngobrol dan bercanda rame-rame teman-teman
seangkatan. Tetapi di luar, dia begitu perhatian kepada saya. kita sering
pergi nonton, makan, atau sekedar
jalan-jalan keliling kota berdua.
Nyaris Rio mencium bibir saya
suatu malam. Entah kenapa saya ragu melakukannya, secepat kilat saya
menghindar. Sampai saat ini saya sesali tindakan bodoh saya malam itu . may..may…rejeki kok ditolak
Pernah weekend kita pergi nonton ke XXI, dengan pakaian ala
kadarnya saya yakin banyak yang sirik dan ngebatin itu laki ganteng amat, kenapa seleranya sama cewek yang enggak kenal
salon sih.
Iya, saya mengakui hari itu saya
dekil sekali. Toh bukan jalan sama pacar ini. Sedih ya, jalan sama cowok
ganteng, penuh perhatian, tapi menggantung. Sampai akhirnya kita berpapasan
sama sosok cewek jelmaan barby yang terawat dari ujung rambut sampai ujung
kakinya. Bisa ditebak kan siapa cewek ini? dia adalah mantan pacar Rio.
Entahlah apa yang ada di pikiran cewek itu, melihat mantan pacarnya jalan
dengan cewek jelmaan….putri Fiona sebelum sembuh dari kutukan.
Status kami sangat tidak jelas.
Pacar? Kami tidak pernah mesra-mesraan saperti layaknya orang pacaran. Sahabat?
Saya dan Rio tidak berbagi suka dan duka, tidak pernah ada curhat-curhatan yang
serius diantara kami. Teman? Terlalu
special hubungan ini jika dibilang hanya teman. Atau mungkin TTM? Teman Tapi
Misteri?
Waktu terus berlalu, dunia butuh
kepastian begitupun diri saya.
Rio lelaki yang baik, sampai saya
mengirimkan padanya undangan pernikahan pun dia berjanji akan datang ke pesta pernikahan
saya dan calon suami. Begitupun saat saya dan suami mengalami musibah, dia
datang menguatkan kami. Dan dia masih sendiri.
“mammmmiiiii………………” seketika lamunanku
tentang Rio, seseorang di masa laluku buyar. Aku menoleh ke sumber suara, rupanya
jagoan kecilku sudah keluar dari kelasnya. “mi, aku mau makan baso,boleh ya?”
“boleh sayang” jawabku seraya melajukan kendaraan menjauh dari sekolah jagoan
kecilku.
Uhuuuyy ... Kenangan masa lalu
BalasHapuswah..wah..wah..ini cerita ttg siapa nih? :D
BalasHapus@mba de & mba alisa
BalasHapusitu aku pastinya yang jadi cewek jelmaan barby*disambit kaca*
ini kisah nyatamu ?? penasaran hihihi..
BalasHapus@mba tika
BalasHapushahahaha,,kesamaan tokoh dan kejadian adalah bukan kesengajaan mba#ngeles