Fixed mudik

Lihat berita di TV kalau tiket KA pas mudik nanti sudah pada habis terjual, kita berdua bisa senyum-senyum manis karena tiket mudik sudah ada di lemari mulai dari bulan kemarin. Dari rencana awal yang ini kita banting setir ke rencana baru. Di ilhami dengan enggak jadinya kita berdua pulang ke Malang bulan lalu, daripada duitnya nganggur kepakai buat hal-hal yang enggak manfaat kita putuskan buat beli tiket pesawat aja tanggal 16 Agustus. 

Bukan keluarganya pak deni kan ya kalau mau apa-apa enggak pakai galau dulu. Kita galau  mau rute Jakarta-malang atau Bandung- Surabaya,mikir mikir mikir akhirnya sepakat BDO-SBU aja. Kata orang habis galau terbitlah move on, kita mah habis galau terbitlah galau lain. Bingung lagi, naik apa ya enaknya???

sms temen yang punya usaha ticketing, nanya harga AA masih terjangkau sekitar 5 ratusan ribu, nanya Garuda sekitar 9ratus ribu, lumayan mahal.  Sriwijaya harganya hampir sama garuda. Si temen bilang Merpati masih 4 ratusan ribu. 

Enggak malah langsung diputuskan, kita malah asik jalan-jalan dulu. Baru sms temen lagi pas kita lagi di Bober cafe. Jreeeeeng..sudah naik aja harga itu tiket AA yang kita mau, padahal baru lewat 5 jam lho dari kita kita sms pertama. yo wis lah emang salah kita juga. jadi beli tiket 2 orang sama bagasi 1 yang 15 kg aja buat pengiritan. kan ceritanya mau mudik yang elegan, bawaannya cuma sedikit*preeeet, padahal sudah nyusun rencana semua oleh-oleh kita titipin ekspedisi lebih murah dibanding harga bagasi*

Oia, sekedar sambung info harga tiket KA  untuk yang mau mudik ke Surabaya, kereta  turangga sama Argo Wilis sudah tembus cantik di angka 600 rb padahal tahun kemarin masih 450 rb. Mutiara selatan seharga 320 rb. Kereta Malabar ekskutif jurusan Malang pasang harga 450 ribu.

Demikian cerita persiapan mudik kami, semoga semua lancar, bisa Lebaran di kampung halaman tercinta.